Beranda blog

Diduga Pengedar Sabu, Warga Pancoran Dicokok Polisi

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO, Lagi-lagi Jajaran satuan reserse narkoba (Sat Reskoba) Polres Bondowoso mencokok Zainullah Bin Senol (30). Pasalnya ia diduga sebagai pengedar serbuk kristal atau sabu.

Zainullah warga dusun Widoro, Desa Pancoran, Bondowoso, Jawa Timur ini bertekuk lutut saat dicokok petugas, betapa tidak ia ketahuan menyembunyikan sabu didalam saku depan celananya.

Iptu Hadi Sukisman,Kasat Resnarkoba Polres Bondowoso mengatakan, Senol diamankan di jalan dusun Widoro, Desa Pancoran, Kecamatan kota Bondowoso,Rabu (3/7/2019) sekira pukul 23.00 WIB.

Penangkapan tersebut berawal dari informasi masyarakat yang menyampaikann adanya pelaku peredaran narkoba jenis sabu. Dengan ciri-ciri sesuai dengan tampilan fisik pelaku.

Setelah dilakukan penyelidikan dan dilakukan penggeledahan,ditemukan pada saku celana depan bungkusan plastik kecil yang berisi sabu.

“Dari Zainullah berhasil diamankan beberapa barang bukti, yaitu satu paket sabu yang dibungkus klip plastik disolasi. Serta uang tunai Rp 350 ribu dan satu HP,” kata Iptu Hadi, Kamis (4/7/2019).

Diterangkan bahwa berdasarkan barang bukti yang bersangkutan diduga melanggar Pasal 114 ayat (1) Subs Pasal 112 ayat (1) UU.RI No. 35 Tahun 2009, Tentang Narkotika.

“Ancaman hukuman minimal 6 tahun, maksimal 20 tahun,” katanya.

Sementara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, serta penyidikan Zainullah diamankan di Mako Polres Bondowoso, setelah nanti berkas lengkap atau P21 akan segera diserahkan ke Kejaksaan.

1744129950993

Diterjang Hujan Lebat, Dapur Rumah Warga Besuki Situbondo Ambruk

IMG-20250408-WA0090

Situbondo – Hujan lebat yang disertai hembusan angin kencang di Kecamatan Besuki telah memporak porandakan dapur rumah warga yang bernama Samawi (55). Rumah Sanawi yang berlokasi di Rt 03, Rw 01, Dusun Mandar, Desa Belimbing, Besuki, Situbondo, Jawa Timur tepat pukul 03.00 dini hari, Jumat, (8/3).


Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media online ini di lapangan menyebutkan bahwa, panjang rumah 5 meter dan lebar 6 meter yang berpenghuni 5 jiwa tersebut hancur pada bagian dapurnya.
“Untung saja kelima penghuni rumah itu selamat meski dalam keadaan tertidur lelap,” ujar Sonata, anggota tim Paskalis BPBD Situbondo, Jumat, (8/3).


Sonata menambahkan bahwa kerugian yang dialami korban yakni diperkirakan sekitar Rp 15 juta. (ans)

1744129950993

Dugaan Korupsi Hibah Ternak di Banyuwangi, JPKP Jatim Lapor ke Kejari

IMG-20250408-WA0090

Banyuwangi  – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jaringan Pendamping Kinerja Pemerintah (JPKP) Provinsi Jawa Timur melaporkan dugaan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) terkait program hibah ternak kepada Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang bersumber dari APBD Kabupaten Banyuwangi ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi, Selasa (23/12/2025).

Pengaduan ini dilakukan karena adanya indikasi perbuatan koruptif yang ditemukan tim JPKP di lapangan, khususnya pada tahun 2022, 2023, dan 2024. “Kami memasukan dugaan KKN yang berkaitan dengan hibah ke Pokmas yang berkaitan dengan hewan ternak,” kata Ketua DPW JPKP Provinsi Jawa Timur, Siswanto, SE, SH.

Siswanto menyatakan bahwa pengaduan ini merupakan upaya membantu pihak berwenang mengungkap dugaan korupsi sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kami membantu pihak yang berwenang untuk mengungkap dugaan-dugaan korupsi sebagaimana yang telah diatur dalam aturan terkait peran serta masyarakat,” lanjutnya.

Siswanto berharap Kejaksaan Negeri Banyuwangi dapat segera mengungkap indikasi-indikasi yang mengarah pada kerugian negara dalam hibah ternak tersebut. “Kami berharap semoga hal ini menjadi atensi, sehingga pihak kejaksaan dapat segera mengungkap indikasi-indikasi yang mengarah pada kerugian negara dalam hibah ternak tersebut,” Terangnya.

Sementara itu, Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Rustamaji, saat dihubungi melalui telepon, menyatakan bahwa ia sedang cuti dan belum bisa memberikan komentar terkait aduan tersebut. “Saya posisi sedang cuti jadi belum bisa berikan komentar,” terangnya. (mam)

1744129950993

Pansel Umumkan Hasil Asesmen JPTP Bondowoso, Semua Peserta Lanjut Tahapan Akhir

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO – Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Kabupaten Bondowoso resmi mengumumkan hasil asesmen kompetensi bagi peserta seleksi 11 jabatan JPTP.

Berdasarkan pengumuman Panitia Seleksi (Pansel) tertanggal 22 Desember 2025, seluruh peserta yang mengikuti tahapan asesmen dinyatakan memenuhi syarat dan berhak melanjutkan ke tahap berikutnya.

Sekretaris Daerah (Sekda ) Bondowoso selaku Ketua Panitia Seleksi JPTP , Fathur Rozi, menjelaskan bahwa asesmen kompetensi merupakan tahapan krusial untuk memastikan kesesuaian antara kemampuan peserta dengan kebutuhan jabatan strategis yang akan diisi.

Proses asesmen dilaksanakan secara objektif dengan melibatkan asesor profesional dan berpengalaman.

“Dalam asesmen ini, yang dinilai tidak hanya kemampuan teknis, tetapi juga kompetensi manajerial, sosial kultural, serta potensi kepemimpinan masing-masing peserta,” jelasnya Fathur Rozi,Senin 22/12/2025.

Menurutnya, seluruh peserta yang dinyatakan memenuhi syarat telah melalui serangkaian uji kompetensi, mulai dari tes psikometri, analisis pemecahan masalah, hingga simulasi kepemimpinan.

Dikatakan bahwa ,setiap peserta dinilai secara independen guna menjaga integritas dan transparansi proses seleksi.

Setelah pengumuman hasil asesmen, tahapan seleksi akan dilanjutkan dengan wawancara akhir yang dijadwalkan berlangsung pada 23 dan 24 Desember 2025.

Wawancara akan dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh panitia seleksi.

Hasil asesmen kata Fathur Rozi menjadi pijakan penting bagi pansel untuk menilai kapasitas calon pejabat secara komprehensif. Pada tahapan wawancara, pansel akan menggali lebih dalam visi, komitmen, serta rencana strategis peserta apabila dipercaya menduduki jabatan JPTP.

“Kami ingin memastikan bahwa calon pejabat tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki integritas dan komitmen yang kuat terhadap pelayanan publik,” tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa seluruh tahapan seleksi terbuka JPTP dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk penerapan prinsip merit system dalam manajemen aparatur sipil negara.

Pansel berkomitmen menjaga proses seleksi tetap profesional, transparan, dan bebas dari intervensi.

Untuk diketahui, seleksi terbuka ini dilaksanakan guna mengisi 11 jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso yang dinilai strategis dalam mendukung jalannya pemerintahan dan pembangunan daerah. Jabatan-jabatan tersebut diharapkan diisi oleh figur yang memiliki kapasitas kepemimpinan, integritas, serta kemampuan inovasi.

“Hasil akhir seleksi nantinya akan kami sampaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian untuk ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku,” pungkas Fathur Rozi.

Melalui proses seleksi ini, Pansel berharap Kabupaten Bondowoso dapat memiliki pejabat pimpinan tinggi yang profesional, berintegritas, dan mampu menjawab tantangan birokrasi ke depan.

1744129950993

Bupati Mantu ,Pendopo RBA Bondowoso Disulap Jadi Tempat Resepsi Pernikahan 179 Pasangan Isbat Nikah

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Bupati Bondowoso KH. Abdul Hamid Wahid menyerahkan buku nikah hasil sidang isbat nikah tahun 2025 kepada 179 pasangan suami istri.
Penyerahan tersebut berlangsung di Pendopo Raden Bagus Asra, Bondowoso, Senin (22/12/2025).

Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bondowoso, Pengadilan Agama, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso dalam rangka memberikan kepastian hukum bagi pasangan yang pernikahannya belum tercatat secara resmi.

Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bondowoso, Rifki Haryadi, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelaksanaan sidang isbat nikah berlandaskan sejumlah regulasi, di antaranya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 junto Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2024 tentang Pencatatan Pernikahan, serta Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati terkait anggaran dan tata kerja Disdukcapil.

“Tujuan kegiatan ini adalah memfasilitasi masyarakat Bondowoso yang telah menikah namun belum mencatatkan pernikahannya di Kantor Urusan Agama, serta memberikan kepastian hukum melalui penerbitan buku nikah dan pembaruan dokumen administrasi kependudukan,” jelas Rifki.

Sidang isbat nikah dilaksanakan dalam dua tahap di Pengadilan Agama Kabupaten Bondowoso. Tahap pertama digelar pada Jumat, 12 Desember 2025, diikuti 125 pasangan. Dari jumlah tersebut, 104 pasangan dikabulkan, enam pasangan ditolak, satu pasangan mencabut berkas, dan 14 pasangan ditunda. Tahap kedua dilaksanakan pada Jumat, 19 Desember 2025, dengan peserta 94 pasangan ditambah 14 pasangan dari tahap pertama. Hasilnya, 76 pasangan dikabulkan, 18 pasangan ditolak, satu pasangan mencabut berkas, dan 13 pasangan gugur.

“Total peserta sebanyak 219 pasangan, dan yang memperoleh penetapan pengadilan serta diterbitkan buku nikah beserta dokumen administrasi kependudukan berjumlah 179 pasangan,” tambahnya.

Anggaran kegiatan ini bersumber dari Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kabupaten Bondowoso Tahun Anggaran 2025 pada Disdukcapil, melalui subkegiatan koordinasi dengan instansi terkait pencatatan nikah, talak, cerai, dan rujuk bagi penduduk beragama Islam.

Sementara itu, Bupati Bondowoso KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan sidang isbat nikah terpadu tersebut.

“Kita memahami bahwa perkawinan yang tidak tercatat dapat menimbulkan berbagai persoalan, mulai dari status anak, hak keperdataan, hingga administrasi kependudukan dan waris. Program isbat nikah ini adalah langkah nyata pemerintah dalam memberikan kepastian hukum bagi masyarakat,” ujarnya.

Menurut Bupati, sidang isbat nikah terpadu merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam menghadirkan pelayanan publik yang terintegrasi, mudah, cepat, dan berkeadilan hukum, sejalan dengan visi Kabupaten Bondowoso yang tangguh, unggul, berdaya saing, dan berbudaya dalam bingkai keimanan dan ketakwaan.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tertib dan taat hukum dengan mencatatkan perkawinan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Bagi masyarakat yang pernikahannya belum tercatat, kami harapkan segera mengikuti isbat nikah agar memperoleh pengesahan yang sah dan diakui negara,” tegasnya.

Bupati turut menyambut baik gagasan Pengadilan Agama untuk memperluas pelaksanaan isbat nikah hingga ke tingkat desa, sehingga semakin memudahkan masyarakat dalam memperoleh kepastian hukum.

“Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Bondowoso dengan kualitas layanan yang semakin baik,” pungkasnya.

Untuk diketahui prosesi “Bupati Mantu ,pendopo Raden Bagus Asra Kironggo benar -benar disulap selayaknya tempat pernikahan dengan hiasan janur dan gamelan Jawa mengalun membah suasana sakin sakral dengan dihadiri Forpimda.

1744129950993

Pemkab Bondowoso Apresiasi Duta Generasi Berencana 2025, Wujudkan Generasi Unggul

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Sosial P3AKB menggelar Apresiasi Duta Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Bondowoso Tahun 2025, Sabtu (20/12/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian strategis dalam pembinaan dan pemberdayaan remaja guna mendukung program kependudukan, keluarga berencana, serta percepatan penurunan stunting.

Kepala Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Bondowoso, dr. M. Imron, mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan dalam membentuk remaja yang berencana, berkarakter, dan berdaya saing.

Program ini juga menjadi bagian dari pendekatan siklus hidup yang dimulai sejak usia remaja sebagai langkah pencegahan stunting sejak dini.

“Melalui pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan, Kabupaten Bondowoso berhasil menorehkan capaian membanggakan di tingkat provinsi,” ujar Imron.

Ia menyebutkan, pada tahun 2023 Duta Genre Putri Kabupaten Bondowoso, Natasha Dewi, meraih Juara I tingkat Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya pada tahun 2024, perwakilan putra Anandar meraih Juara Favorit tingkat provinsi.

Prestasi kembali diraih pada tahun 2025, ketika Duta Genre Putri Bondowoso, Ananda Ramadhani, berhasil meraih Juara I tingkat Provinsi Jawa Timur dan akan mewakili Jawa Timur pada ajang Duta Genre tingkat nasional.

Menurut Imron, prestasi tersebut menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam membina generasi muda yang mampu mendukung program pembangunan keluarga dan percepatan penurunan stunting.
Dasar pelaksanaan kegiatan ini antara lain Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,

Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, serta kebijakan BKKBN terkait Program Generasi Berencana. Kegiatan ini didanai melalui APBD Kabupaten Bondowoso Tahun Anggaran 2025.

Peserta kegiatan berasal dari remaja putra-putri perwakilan kecamatan, sekolah, dan perguruan tinggi di Kabupaten Bondowoso. Tahapan seleksi meliputi seleksi administrasi, pembekalan materi Genre, pendewasaan usia perkawinan, serta kesehatan reproduksi remaja.

Sementara itu, Bupati Bondowoso KH. Abdul Hamid Wahid melalui Asisten I menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, pemilihan Duta Genre memiliki makna strategis dan sejalan dengan visi pembangunan daerah dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, sehat, berkarakter, dan berdaya saing.

“Program Genre membekali remaja agar mampu merencanakan pendidikan, karier, dan kehidupan keluarga secara matang serta terhindar dari risiko pernikahan dini, perilaku berisiko, penyalahgunaan narkoba, dan masalah kesehatan reproduksi,” ujarnya.

Ia menegaskan, pendewasaan usia perkawinan menjadi kunci dalam membentuk keluarga berkualitas yang mampu melahirkan generasi bebas stunting. Oleh karena itu, Duta Genre diharapkan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, termasuk di ruang digital.

“Gunakan media sosial sebagai sarana edukasi dan penyebaran pesan positif. Jadilah influencer yang mendorong remaja berpikir maju, berperilaku sehat, dan merencanakan masa depan dengan baik,” pesannya.

Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang berperan aktif dalam mendukung pembangunan Bondowoso serta mewujudkan generasi emas Indonesia tahun 2045.

1744129950993

Penyediaan Ruang Bagi PKL Tanpa Mengubah Fungsi Alun-Alun Bondowoso Sebagai RTH Akan Jadi Pijakan Utama Revitalisasi

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menyiapkan grand design revitalisasi Alun-alun Ki Bagus Asra. Revitalisasi ini dirancang untuk tetap mempertahankan fungsi alun-alun sebagai ruang terbuka hijau (RTH) sekaligus memberikan ruang yang tertata bagi pedagang kaki lima (PKL).

Kendati desain revitalisasi tersebut belum final karena masih menerima masukan dari lintas sektor, pemerintah daerah memastikan konsep utama tidak akan bergeser dari fungsi ekologis dan sosial alun-alun.

Bupati Bondowoso KH.Abdul Hamid Wahid melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, mengatakan pelaksanaan revitalisasi akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah.

Salah satu program yang telah disepakati legislatif dan eksekutif dalam APBD 2026 adalah perbaikan jogging track dengan alokasi anggaran sebesar Rp1,6 miliar.

“Jogging track itu tidak murni hanya lintasan lari, pasti ada perbaikan drainase juga. Semuanya disesuaikan dengan ketersediaan anggaran,” jelas Fathur Rozi

Ia menegaskan, dalam proses revitalisasi pemerintah akan mengedepankan kolaborasi dengan para PKL sebagai bagian dari upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Penataan akan dilakukan melalui kesepakatan bersama agar tidak menimbulkan konflik sosial.

“Caranya bagaimana, ya ayo kita kolaborasi dalam proses pembangunan,” tegasnya.

Menurut Fathur, penyediaan ruang bagi PKL tanpa mengubah fungsi utama Alun-alun Ki Bagus Asra sebagai RTH akan menjadi pijakan utama pemerintah daerah dalam program revitalisasi ini.

Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Alun-alun RBA Ki Ronggo, Mujiati, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bondowoso atas rencana revitalisasi yang tetap memperhatikan keberadaan PKL.

Ia berharap penataan ke depan dapat memberikan kenyamanan bagi pedagang sekaligus masyarakat yang memanfaatkan alun-alun.

“Kami mengucapkan terima kasih karena pemerintah masih memberi ruang bagi PKL dan mengajak kami berdiskusi dalam rencana penataan alun-alun,” ujarnya,Jumat,19/12/2025.

1744129950993

Bondowoso Raih Kepala PAUD Dedikatif Tingkat Jawa Timur

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO – Kepala KB Kusuma Bangsa, Sumarti, berhasil meraih Juara 3 Kepala PAUD Dedikatif Tingkat Provinsi Jawa Timur. Prestasi tersebut menjadi bukti keteguhan dan konsistensi pengelola PAUD dalam memberikan layanan pendidikan anak usia dini di tengah berbagai keterbatasan sarana dan prasarana.

KB Kusuma Bangsa berdiri sejak 2006, sementara Sumarti mulai aktif mengajar dan mengelola lembaga tersebut sejak November 2011. Sejak awal, lembaga ini dihadapkan pada tantangan besar, terutama keterbatasan gedung. Hingga kini, KB Kusuma Bangsa belum memiliki bangunan sendiri. Proses pembelajaran sempat berpindah-pindah, mulai dari teras rumah warga, rumah ke rumah, hingga memanfaatkan fasilitas PKK RW 04.

Pada 2021, KB Kusuma Bangsa mendapat izin pinjam pakai aula musala RT 18. Namun, keterbatasan ruang membuat daya tampung siswa sangat terbatas. Dengan kondisi tersebut, pihak sekolah bahkan tidak berani menerima lebih dari 40 anak didik karena ruang belajar yang belum memadai.

Keterbatasan lahan juga menjadi kendala utama dalam pengajuan bantuan pembangunan gedung. Meski demikian, Sumarti dan tim tetap berkomitmen menjaga kepercayaan masyarakat melalui inovasi pembelajaran. Salah satunya dengan menerapkan pembelajaran berbasis objek nyata dan luar kelas.

“Dalam praktiknya, pembelajaran disesuaikan dengan tema dan subtema. Anak-anak diajak langsung mengunjungi lokasi yang relevan sebagai sumber belajar, seperti ke kantor kepolisian untuk tema profesi, kantor pos untuk tema komunikasi, dan berbagai instansi lain. Metode ini dilakukan secara rutin pada setiap subtema pembelajaran,”paparnya ,Jum’at 19/12/2025.

KB Kusuma Bangsa juga menerapkan tiga pendekatan utama pembelajaran berbasis objek nyata, yaitu kunjungan ke objek langsung, orang tua atau profesional sebagai narasumber (guru sehari), serta kerja sama dengan organisasi masyarakat yang peduli PAUD. Pendekatan ini dinilai mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, dan sesuai dengan karakter anak usia dini yang gemar bereksplorasi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Taufan Restuanto, menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan inovasi yang dilakukan KB Kusuma Bangsa. Ia menilai keterbatasan sarana tidak menjadi penghalang untuk menghadirkan pendidikan PAUD yang berkualitas dan berorientasi pada kebutuhan anak.

Prestasi Juara 3 tingkat provinsi ini diharapkan menjadi motivasi bagi para pendidik PAUD lainnya untuk terus berinovasi dan berkomitmen memberikan layanan pendidikan terbaik, meski di tengah berbagai keterbatasan.

1744129950993

Endang Pujiastuti Pelopori Komunitas Belajar Pengawas SMP Raih Prestasi Tingkat Provinsi

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan dunia pendidikan Kabupaten Bondowoso. Endang Pujiastuti, pengawas SMP, berhasil meraih Juara 3 Tingkat Provinsi Jawa Timur dalam kategori Pelopor Komunitas Belajar (Kombel). Penghargaan tersebut diberikan atas kiprahnya menggerakkan dan menghidupkan komunitas belajar sebagai wahana peningkatan mutu pembelajaran.

Endang menjelaskan, komunitas belajar merupakan forum kolaboratif yang saat ini terus digalakkan pemerintah. Melalui komunitas belajar, para pendidik dapat saling berdiskusi, berbagi praktik baik, serta mencari solusi atas berbagai permasalahan pembelajaran. Komunitas ini dapat dibentuk di tingkat sekolah maupun lintas sekolah tanpa terikat struktur tertentu, dengan fokus utama pada peningkatan layanan pendidikan kepada peserta didik.

“Sebagai pengawas SMP, saya memiliki tugas melakukan pembinaan kepada kepala sekolah agar pembelajaran di satuan pendidikan berjalan optimal dan mampu memberikan layanan maksimal kepada seluruh siswa,” ujar Endang,19/12/2025

Dalam ajang tersebut, Endang mengusung karya berjudul “Trik Jitu Menghidupkan Komunitas Belajar”, yang berangkat dari praktik nyata yang telah ia lakukan selama menjalankan tugas sebagai pengawas. Ia menuturkan, proses persiapan lomba di tingkat provinsi berlangsung cukup singkat, sehingga materi yang disajikan murni hasil refleksi, dokumentasi, dan catatan kegiatan komunitas belajar yang telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir.

Menurut Endang, salah satu tantangan dalam mengembangkan komunitas belajar pengawas di Bondowoso adalah luasnya wilayah dan jarak antar sekolah. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan pelaksanaan komunitas belajar secara luring maupun daring, menyesuaikan kondisi dan kebutuhan. “Jika memungkinkan, kami bertemu langsung di sekolah. Namun dalam kondisi tertentu, komunitas belajar tetap bisa berjalan secara daring,” jelasnya.

Endang juga menyampaikan bahwa pengembangan komunitas belajar telah mulai diterapkan sejak 2021 dan semakin diperkuat setelah dirinya menjabat sebagai pengawas. Ia menegaskan, komunitas belajar sejatinya bukan hal baru, karena sebagian sekolah telah menjalankannya dengan baik. Namun, bagi sekolah yang belum aktif, pengawas memiliki peran untuk mendorong dan memfasilitasi agar komunitas belajar dapat terbentuk dan berjalan secara sederhana namun berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Taufan Restuanto, menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut. Ia menilai prestasi yang diraih Endang Pujiastuti menjadi bukti komitmen pengawas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kolaborasi dan penguatan komunitas belajar.

“Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengawas, kepala sekolah, dan guru di Bondowoso untuk terus mengembangkan komunitas belajar sebagai upaya bersama meningkatkan mutu pendidikan,” ujarnya.

Dengan capaian tersebut, Dinas Pendidikan Bondowoso berharap penguatan komunitas belajar dapat semakin meluas dan berdampak nyata terhadap peningkatan kualitas layanan pendidikan di seluruh satuan pendidikan.

1744129950993

SDN Tamansari 1 Bondowoso Wakili Jatim ke Tingkat Nasional

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO – UPTD SPF SDN Tamansari 1 Bondowoso kembali menorehkan prestasi membanggakan. Sekolah yang dipimpin Siti Mutawarrida ini berhasil meraih Juara 1 Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Tingkat Provinsi Jawa Timur, sekaligus menjadi satu-satunya sekolah dasar di Kabupaten Bondowoso yang berstatus SSK Paripurna Tingkat Nasional.

Sebelum meraih prestasi di tingkat provinsi, SDN Tamansari 1 lebih dahulu menjadi juara pertama di tingkat kabupaten. Capaian tersebut menjadi tonggak penting karena sekolah ini menjadi “pemecah telur” bagi jenjang sekolah dasar di Bondowoso dalam program SSK.

Kepala SDN Tamansari 1 Bondowoso, Siti Mutawarrida, menjelaskan bahwa SSK tidak berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri, melainkan terintegrasi dalam kurikulum, visi, dan misi sekolah. Program ini dijalankan melalui kerja sama lintas sektor, salah satunya dengan Dinas Sosial.

“Fokus kami antara lain pencegahan stunting, stop pernikahan dini, meminimalisir perundungan, serta membangun perilaku hidup bersih dan sehat. Semua itu masuk ke dalam kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan pembiasaan,” ujarnya,Jum’at ,19/12/2025

Dalam intrakurikuler, materi kependudukan diintegrasikan ke seluruh mata pelajaran. Misalnya, pada pelajaran Bahasa Indonesia, siswa diajak bercerita tentang pencegahan perundungan dan pentingnya gizi seimbang. Sementara dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pembiasaan, sekolah menanamkan nilai-nilai kepedulian, kesehatan, dan kebersihan sejak dini.

Salah satu program unggulan adalah makan bersama untuk membiasakan sarapan sehat. Melalui kegiatan ini, siswa saling belajar pentingnya konsumsi ikan, sayur, dan susu, sehingga terbentuk kebiasaan makan bergizi. Program ini menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting.

SDN Tamansari 1 juga memiliki berbagai inovasi lingkungan. Di antaranya SEMUT (Sejenak Memungut), yakni gerakan memungut sampah setiap pagi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah yang rindang. Sampah dipilah menjadi organik dan anorganik. Sampah organik diolah menjadi pupuk dan pakan maggot, sementara sampah anorganik dikelola melalui kerja sama dengan pihak pengelola daur ulang.

Sekolah ini juga mengembangkan edukasi maggot sebagai media pembelajaran. Sisa makanan dimanfaatkan untuk pakan maggot, yang kemudian diolah menjadi pelet untuk ikan dan ternak ayam milik sekolah. Dengan cara ini, siswa belajar pengelolaan sampah berkelanjutan sekaligus kemandirian pangan.

Untuk mengurangi sampah plastik, siswa diwajibkan membawa bekal dan tempat minum sendiri. Sekolah telah menyiapkan galon air minum di setiap kelas. Selain itu, terdapat inovasi pelayanan publik dan lingkungan bertajuk “Serabi Manis” (Sekolah Ramah Lingkungan) yang sebelumnya juga meraih penghargaan dalam ajang inovasi pemerintah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Taufan Restuanto, menyampaikan apresiasi atas capaian SDN Tamansari 1 Bondowoso. Ia menilai keberhasilan tersebut menjadi bukti bahwa penguatan karakter, kepedulian lingkungan, dan pendidikan kependudukan dapat diimplementasikan secara efektif di satuan pendidikan dasar.

Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Bondowoso untuk mengembangkan program SSK secara berkelanjutan, demi mencetak generasi yang sehat, peduli, dan berkarakter

1744129950993

Kepala PAUD KB Az-Zahra Bondowoso Raih Juara 1 GTK Transformatif Tingkat Jawa Timur

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan dunia pendidikan Kabupaten Bondowoso. Fitrania Turrofika Aryani, S.Pd., Kepala PAUD Transformatif KB Az-Zahra yang berlokasi di Desa Mandira, Kecamatan Tegal Ampel, berhasil meraih Juara 1 GTK Transformatif Kepala Satuan PAUD Tingkat Provinsi Jawa Timur.

Fitrania mengungkapkan rasa syukur atas capaian tersebut. Ia menjelaskan bahwa proses seleksi dimulai dari tingkat kabupaten, kemudian berlanjut ke tingkat provinsi Jawa Timur. Setelah melalui tahapan administrasi dan seleksi, peserta disaring hingga terpilih tiga besar di setiap kategori.

“Alhamdulillah, di tingkat Jawa Timur kendala hampir tidak ada karena presentasi dilakukan secara daring dan berjalan lancar. Dari hasil seleksi tersebut, saya meraih juara satu untuk kategori Kepala Satuan PAUD Transformatif,” ujar Fitrania.

Ia menambahkan, pada ajang tersebut terdapat beberapa perwakilan lain dari Bondowoso yang juga berprestasi, mulai dari juara dua, juara tiga, hingga juara satu di kategori berbeda. Untuk kategori Kepala Satuan PAUD Transformatif, Fitrania bersama salah satu peserta lain yang juga meraih juara satu kemudian ditunjuk mewakili Jawa Timur ke tingkat nasional.

“Di tingkat nasional prosesnya masih berjalan. Kami diminta mengirimkan video, kemudian melakukan presentasi ulang dan menjalani penilaian lanjutan. Memang sempat ada kendala teknis pada saat presentasi karena masalah perangkat, sehingga penyampaian belum maksimal. Namun proses penilaian masih terus berlangsung,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Taufan Restuanto, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas prestasi yang diraih Fitrania. Menurutnya, capaian tersebut menjadi bukti bahwa inovasi dan transformasi pendidikan anak usia dini di Bondowoso terus berkembang dan mampu bersaing di tingkat provinsi hingga nasional.

“Prestasi ini menunjukkan bahwa GTK PAUD di Bondowoso memiliki kualitas, dedikasi, dan inovasi yang luar biasa. Kami berharap keberhasilan ini dapat menjadi motivasi bagi kepala satuan dan pendidik PAUD lainnya untuk terus berinovasi dan meningkatkan mutu layanan pendidikan,” kata Taufan.

Ia menegaskan, Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso akan terus mendorong dan mendukung pengembangan GTK transformatif sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan anak usia dini.

1744129950993

Rida Syamsiah Raih Juara I Kepala SMP Transformatif Jatim, Harumkan Bondowoso di Tingkat Nasional

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan dunia pendidikan Kabupaten Bondowoso. Kepala SMP Negeri 1 Pujer, Rida Syamsiah, berhasil meraih Juara I Kepala SMP Transformatif Tingkat Provinsi Jawa Timur dan mewakili Jawa Timur ke tingkat nasional. Pada ajang nasional tersebut, Rida Syamsiah kembali mengukir prestasi dengan meraih Juara III Tingkat Nasional.

Capaian tersebut diraih berkat inovasi penguatan literasi dan numerasi di sekolah yang digagasnya melalui program GELORA (Gerakan Literasi Numerasi Guru Berdaya) yang diperkuat dengan aplikasi SIGMA (Sinar Guru Melek Literasi Numerasi).

Rida Syamsiah menjelaskan, inovasi tersebut lahir dari keresahannya melihat rendahnya capaian Rapor Pendidikan SMP Negeri 1 Pujer, khususnya pada indikator literasi dan numerasi. Kondisi tersebut mendorongnya untuk memberdayakan guru agar aktif memperkuat literasi dan numerasi dalam setiap proses pembelajaran.

“Melalui inovasi ini, guru tidak hanya mengajar, tetapi juga terus belajar, berkolaborasi, dan saling menginspirasi. Saya mendorong prinsip satu guru satu inovasi berbasis literasi dan numerasi,” ujar Rida Syamsiah.

Aplikasi SIGMA menjadi sarana kolaborasi antarguru untuk berbagi praktik baik, ide pembelajaran, serta pengembangan inovasi yang berorientasi pada peningkatan kualitas belajar siswa. Hasilnya, capaian literasi dan numerasi di SMP Negeri 1 Pujer menunjukkan peningkatan signifikan.

“Alhamdulillah, jika sebelumnya indikator literasi dan numerasi masih berwarna kuning, pada Rapor Pendidikan tahun 2025 seluruh indikator sudah berwarna hijau. Artinya, capaian kami sudah berada pada kategori baik,” jelasnya.

Saat ini, inovasi tersebut telah memasuki tahap diseminasi melalui berbagai forum, seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Guru (KKG) lintas jenjang, serta Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP. Rida berharap inovasi ini dapat diadaptasi oleh sekolah lain yang memiliki karakteristik serupa.

“Permasalahan rendahnya literasi dan numerasi bukan hanya terjadi di sekolah kami, tetapi hampir di semua sekolah. Harapan saya, inovasi ini bisa menginspirasi kepala sekolah lain sehingga penguatan literasi dan numerasi di jenjang SMP semakin meningkat,” tambahnya.

Selama mengikuti rangkaian lomba hingga tingkat nasional, Rida mengaku tidak mengalami kendala berarti. Dukungan dan pendampingan diberikan secara berjenjang, mulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso hingga Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Timur.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Taufan Restuanto, menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih Rida Syamsiah bersama kawan -kaean. Menurutnya, keberhasilan tersebut menjadi bukti bahwa inovasi dan kepemimpinan transformatif kepala sekolah mampu mendorong peningkatan mutu pendidikan.

“Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama Bondowoso, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kepala sekolah lain untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan,” ujarnya Jum’at 19/12/2025

Sebagai ucapan terimakasih Bupati Bondowoso KH.Abdul Hamid Wahid melalui Sekda Fathur Rozi mengapresiasi dengam diserahkan ulang piagam penghargaan pada acara upacara bela negara di halaman Pemkab Bondowoso (dex)

1744129950993
0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Recent Posts

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih